Kamis, 14 November 2013

sajak buatmu pagi ini

Diposting oleh Unknown di 07.44 0 komentar
embun yang tetestetes
dari daun ini pagi
menyadarkan aku:
kau makin
luput dari genggaman

jika saja kau bisa dengar
ratapan burung hantu
di sunyi tadi malam
mungkin kau bisa paham
kosong yang buat aku
kapar

maka sebelum sesal bikin aku hilang ingatan
sebelum mati datang di hadapan
sebelum kukutuk Tuhan
sebelum waktu bikin aku
beku,

aku ingin kau paham
: aku selalu cinta kau.

Jangan Bosan Mengeluh di Kupingku

Diposting oleh Unknown di 07.40 0 komentar
Jangan bosan mengeluh di kupingku
lewat suara kau yang parau
dan samar itu sayang

dunia ini terlalu lengang tanpa keluh kau
meski:

Di perempatan, bocah-bocah tak beribu tak henti teriak minta dikasihani. Mereka dipaksa mengerti, tangan diciptakan untuk menengadah. Bukan buat mengapak kayu biar belah, atau menggodam batu biar pecah.

Jangan bosan mengeluh di kupingku.

Dunia ini terlalu sepi, meski:

Di gang-gang sempit dan basah, perempuan-perempuan teriak jual harga diri. Hidup telah buat mereka paham, kehormatan tak pernah bisa ditukar dengan roti. Lagipula, kita tak pernah bisa kenyang hanya dengan menjaga kesucian bukan? Dan tahukah kau sayang, Tuhan selalu mati saat perut sedang bunyi.

Jangan bosan mengeluh di kupingku.

Dunia terlalu hening meski:

Di televisi, politisi tak bosan teriak obral janji. Syahdan, tak akan ada lagi perut yang lapar asal mereka bisa duduk dengan tenang.
Ah sayang, tak kau lihatkah? Mereka bahkan lupa menggerus lemak di perut sendiri.

Maka jangan pernah berhenti mengeluh lewat suara kau yang berat dan redam itu sayang.
Meski kau punya keluh hanya akan memantul di telinga kau lagi,
lewat keluhku sendiri.