LAPORAN
KEGIATAN PRAKTEK KERJA
LAPANAN (PKL)
DI DUSUN JOGODALU DESA
JOGODALU
KECAMATAN BENJENG KABUPATEN GRESIK
TANGGAL 13 JANUARI – 01
FEBRUARI 2014
DI
SUSUN OLEH :
1.
Asma’ul Chusna (11406)
2.
Fibriyani Agustina (11420)
3.
Hermin Septyana Wati (11424)
4.
Iftiyaul Maidah (11425)
5.
Rofi Rosidah (11444)
6.
Rusydatul Yaqinah (11445)
7.
Sudarsini (11447)
8.
Titin Sulistyawati (11450)
9.
Wahyu Romadhona (11455)
AKADEMI KEBIDANAN MANDIRI
GRESIK
2014
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan ini dibuat saat mengikuti Praktek Kerja Lapangan di Dusun
Jogodalu Desa Jogodalu Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik pada tanggal 13
Januari sampai 01 Februari 2014. Laporan ini telah di periksa dan di sahkan
pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing
Lahan
` Heni
Suanti, Amd.Keb.
Pembimbing pendidikan I Pembimbing pendidikan II
Nur Hasanah, S.Keb. Bd Setya
Purbasari, SST.
NIP.
2011.09.044 NPP. 2009.02.020
Menyetujui,
Kepala Desa Jogodalu Kepala Dusun
Jogodalu
Mohammad Maskuri H. Nuruddin
Mengesahkan,
Direktur Akademi Kebidanan Mandiri Gresik
Hani Habibah S.SiT M.M.kes
NIP. 2012.10.056
|
Dengan mengucapkan puji syukur
kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad,taufiq dan hidayahnya kepada
kami,sehingga kami dapat menyusun laporan Praktek Kerja Lapangan di Dusun Jogodalu Desa Jogodalu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jawa timur yang kami laksanakan pada
tanggal 13 Januari 2014 sampai 01 Februari 2014.
Praktek Kerja Lapangan ini
merupakan penerapan kurikulum pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas, khususnya tentang kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana..
Dalam menyusun laporan ini kami mendapatkan banyak masukan dari
berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini tidak lupa kami mengucapkan banyak terima kasih
kepada :
1. M. Maskuri, selaku kepala desa Jogodalu beserta
seluruh pamong desa Jogodalu.
2. H. Nuruddin, selaku kepala dusun Jogodalu
3. Hani Habibah, S.SiT,M.Mkes selaku direktur Akademi Kebidanan Mandiri Gresik yang telah memberikan kesempatan kepada kami ntuk melaksanakan prakte kerja
lapangan di Dusun Jogodalu.
4. Heni Suanti, Amd.Keb selaku bidan desa beserta pembimbing lapangan di desa Jogodalu
5. Nur Hasanah, S.Keb.Bd dan Setya Purbasari, S.ST selaku pembimbing PKL di pendidikan
6. Masyarakat Dsn. Jogodalu yang banyak memantau kelancaran praktek kerja
lapangan di Dsn.
Jogodalu.
Kami menyadari dalam
penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kelancaran dan
perbaikan laporan praktek kerja lapangan ini.
Semoga laporan ini berguna
bagi masyarakat pada umumnya dan bagi mahasiswa Akademi Kebidanan Mandiri Gresik pada umumnya.
Gresik,
Januari 2014
Penyusun
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan ilmu
pengetahuan
dan teknologi yang pesat sekarang ini, membuat manusia untuk lebih membuka diri
dalam menerima perubahan-perubahan yang terjadi akibat kemajuan dan
perkembangan tersebut. Dalam masa persaingan yang sedemikian ketatnya sekarang
ini menyadari sumber daya manusia merupakan modal utama dalam suatu usaha, maka
kualitas tenaga kerja harus dikembangkan dengan baik, salah satunya adalah
menerjunkan mahasiswa dalam praktek kerja lapangan (PKL).
Praktek Kerja
Lapangan adalah suatu bentuk penerapan seorang mahasiswa pada dunia kerja nyata
yang sesungguhnya yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan etika
pekerjaan, serta untuk mendapatkan kesempatan dalam menerapkan ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang ada kaitannya dengan kurikulum pendidikan. Praktek Kerja
Lapangan (PKL) merupakan metode proses pembelajaran yang dilakukan dengan
menerapkan semua ilmu yang telah diperoleh di kelas (studi komprehensif) ke
dalam suatu tatanan nyata di masyarakat, dimana masalah kesehatan yang akan
dipenuhi lebih kompleks untuk dilakukan pemecahan masalah.
Dalam rangka
mewujudkan visi Indonesia sehat telah disepakati perlunya perubahan paradigma
pembangunan kesehatan yaitu dari paradigma sakit ke paradigma sehat. Paradigma
sehat adalah kemampuan dan kemauan masyarakat untuk hidup sehat secara mandiri,
melalui hidup bersih dan sehat (PHBS) di berbagai tatanan. Salah satu tatanan
dalam pelaksanaan PHBS adalah tatanan Rumah Tangga (RT) sebagai unit terkecil
dalam komunitas. Pelaksanaan PHBS pada tatanan Rumah Tangga adalah adanya
indikator yang menunjukkan keluarga tersebut sudah melakukan upaya program
kesehatan ibu dan anak (KIA) dan Keluarga Berencana (KB). Indikator perilaku
yang berkaitan dengan KIA atau KB ini menjadi sangat penting karena merupakan
salah satu indikator sensitif (spesifik) keberhasilan pembangunan kesehatan.
Strategi pendekatan
pelaksanaan yang digunakan dalam praktek menejemen kebidanan komunitas adalah
berorientasi pada program kerja puskesmas yaitu lebih memfokuskan pada upaya
membangkitkan peran serta masyarakat, penyadaran akan pentingnya perilaku hidup
bersiih dan sehat, peningkatan pengetahuan masyarakat dalam hal kesehatan
sehingga masyarakat mampu mengenali masalah kesehatannya sendiri. Oleh karena
itu penting bagi mahasiswa kebidanan untuk mengikuti Praktek Kerja Lapangan
(PKL)
1.2
Tujuan
1.2.1
Tujuan Umum
Setelah
melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan selama 3 minggu, diharapkan mahasiswa mampu mengidentifikasi, merencanakan,
memprioritaskan, mengimplementasikan, mengevaluasi dan memonitoring menejemen
pelayanan kebidanan komunitas dengan
teknin penggerakan dan pemberdayaan masyarakat serta pendekatan edukatif pada
individu, keluarga, kelompok khusus ataupun pada komunitas tertentu dalam
rangka mewujudkan tercapainya Indonesia sehat.
1.2.2
Tujuan Khusus
Setelah
melaksanakan kegiatan praktek kerja lapangan selama 3 minggu, diharapkan mahasiswi Akademi
Kebidanan Mandiri Gresik
mampu :
- Mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada didalam keluarga di Dsn. Jogodalu melalui pendataan door to door.
- Menemukan masalah dan memprioritaskan masalah yang telah ditemukan di Dsn. Jogodalu.
- Merumuskan berbagai alternatif pemecahan masalah di Dsn. Jogodalu.
- Melakukan Musyawarah Mufakat Desa (MMD) untuk menetapkan prioritas masalah serta pemecahannya dengan warga Dsn. Jogodalu.
- Mengimplementasikan hasil alternatif pemecahan masalah.
- Mendorong dan meningkatkan kesadaran serta partisipasi keluarga dalam upaya mendorong dirinya sendiri dalam meningkatkan kualitas kesehatannya serta menanamkan perilaku hidup sehat.
1.3
Manfaat
1.3.1 Manfaat Bagi Pendidikan
1. untuk menambah pengetahuan dan pengalaman
institusi dalam melaksanakan kegiatan asuhan kebidanan komunitas.
2. Mengetahui kemampuan mahasiswa dalam menerapkan
ilmu pengetahuan yang diperoleh oleh mahasiswa di bangku kuliah.
3. Mengetahui adanya kesenjangan masalah yang terjadi
antara teori dengan praktek sebagain asuhan analisa dalam asuhan kebidanan
komunitas.
1.3.2
Manfaat Bagi Penulis
Untuk
lebih memahami dalam mengembangkan bidang ilmu pengetahuan asuhan kebidanan
komunitas dalam konteks kesehatan ibu dan anak.
1.3.3
Manfaat Bagi Masyarakat
Masyarakat
dapat mengetahui dan memahami program yang diberikan dan dapat melaksanaan
program yang telah diberikan yang bertujuan untuk membentuk dan mewujudkan
masyarakat yang sehat terutama kesehatan ibu dan anak.
BAB 2
HASIL
PKL
2.1
DATA
UMUM
Profil Dusun Jogodalu
2.1.1 Data Geografi Tahun 2012
2.1.1.1 Batas Wilayah
Batas-batas Dsn. Jogodalu
Letak
|
Desa /
Kelurahan
|
Kecamatan
|
Sebelah Utara
|
Sarirejo
|
Sarirejo
|
Sebelah Selatan
|
Banter
|
Benjeng
|
Sebelah Barat
|
Ngasin
|
Benjeng
|
Sebelah Timur
|
Metatu
|
Benjeng
|
2.1.1.2
Pembagian Wilayah Dusun
Wilayah kepemerintahan
Dusun Jogodalu memiliki 10 RT yaitu:
-
RT 01
-
RT 02
-
RT 03
-
RT 04
-
RT 05
-
RT 06
-
RT 07
-
RT 08
-
RT 09
-
RT 10
2.1.2 Data
Demografi Tahun 2012
2.1.2.1 Jumlah Penduduk
No
|
Uraian
|
Jumlah
|
1.
|
Laki- Laki
|
928
|
2.
|
Perempuan
|
995
|
3.
|
Kepala Keluarga
|
537
|
2.1.2.2 Kewarganegaraan
a. WNI
: 1923
|
|
b. WNA
: -
|
2.1.2.3 Komposisi Penduduk Berdasarkan Agama
No
|
Agama
|
Jumlah
|
1.
|
Agama Islam
|
1923
|
2.
|
Agama Kristen
|
-
|
3.
|
Agama Katolik
|
-
|
4.
|
Agama Hindu
|
-
|
5.
|
Agama Budha
|
-
|
2.1.2.4 Komposisi
Penduduk Menurut Mata Pencarian Di Dsn.
Jogodalu
No
|
Mata Pencarian
|
Jumlah
|
1.
|
Petani
|
470 Orang
|
2.
|
Buruh Tani
|
100 Orang
|
3.
|
Pedagang
|
13 Orang
|
4.
|
Pegawai Negri
|
17 Orang
|
5.
|
Ternak
|
7 Orang
|
2.1.2.5 Jumlah kematian Bayi di Dsn. Jogodalu
No
|
Kelahiran dan kematian
|
Jumlah
|
1.
|
Bayi lahir januari ’13-
januari ‘14
|
34
|
2.
|
Bayi mati januari ’13-
januari ‘14
|
0
|
Jumlah Total
|
34
|
2.1.2.6 Jumlah kelahiran
dan kematian ibu di Dsn. Jogodalu
dari januari 2013- januari 2014
No
|
Kelahiran dan kematian
|
Jumlah
|
1.
|
Ibu yang
melahirkan
|
34
|
2.
|
Ibu melahirkan
mati
|
0
|
Jumlah Total
|
34
|
2.1.2.7 Fasilitas
pendidikan dan jasa di Ds. Jogodalu
No
|
Fasilitas pendidikan
|
Unit
|
1.
|
TK
|
1
|
2.
|
PAUD
|
2
|
3.
|
SD
|
1
|
4.
|
MI
|
1
|
5.
|
SLTP
|
-
|
6.
|
SMA
|
-
|
1.
|
Jumlah Total
|
5
|
2.1.2.9 Sarana Dan Prasarana kesehatan
·
Poskesdes
·
Bidan
2.1.2.10 Sarana Ibadah
No
|
Tempat ibadah
|
Jumlah
|
1.
|
Masjid
|
2
|
2.
|
Mushola
|
7
|
3.
|
Gereja
|
-
|
4.
|
Wihara
|
-
|
Jumlah Total
|
9
|
3.1.2.11 Prasarana Air Bersih (ada/tdk)
No.
|
Sumber
air bersih
|
Ada/tidak
|
1.
|
Sumur bor
|
Ada
|
2.
|
Telaga
|
Ada
|
3.
|
Tadah hujan / isi ulang
|
Ada
|
2.1.2.12 Peternakan
·
Ayam
·
Sapi
·
Bebek
·
Kambing
3.1.2.13 Kader
No
|
Angkatan kerja
|
Jumlah
|
1.
|
Kader yang aktif
|
9
|
Jumlah kader
|
8
|
2.2
DATA KHUSUS
2.2.1 Data Primer
2.2.1.1 Data PWS KIA
Berdasarkan hasil pendataan warga di dusun Jogodalu
sebanyak 1764 penduduk pada
tanggal 13-18 Januari 2014 di
peroleh data dari Januari 2013 – Januari 2014
sebagai berikut :
1.
Gender
Jumlah
laki-laki = 888 orang
Jumlah
perempuan = 876 orang
2.
Ibu Hamil
Jumlah ibu hamil =
57 orang
ANC
di nakes = 56 orang
ANC
non nakes = 1 orang
3.
Pertolongan
persalinan
1. Oleh
tenaga kesehatan =
37
orang
2. Oleh
dukun = 0 orang
3. Jumlah
ibu bersalin =
37 orang
4.
Neonatus
Jumlah neonatus = 3 orang
5.
ASI eksklusif
Ya
=
35 bayi
Tidak = 2
bayi
6.
Bayi
(0-12 bulan)
Jumlah bayi =
37 Bayi
7.
Nifas
Jumlah ibu nifas = 3 Orang
8.
Balita
v
Cakupan
pelayanan balita = 130 balita
v
Gizi
- Jumlah bayi dengan BGM = 0 Balita
9.
Status imunisasi saat ini
·
HB uniject = 2 bayi
·
BCG + Polio I = 2
bayi
·
DPT 1 + Polio II = 2
bayi
·
DPT
II + Polio III = 4 bayi
·
DPT
III + Polio IV = 1 bayi
·
Campak = 5
bayi
10. KB
·
Jumlah WUS =
573 Orang
·
Jumlah PUS =
476 Orang
·
Jumlah Lansia = 273
Orang
·
Jumlah warga sehat saat
ini = 1741
Orang
·
Jumlah warga sakit saat
ini = 23 Orang
·
Jumlah peserta KB IUD = 11
Orang
·
Jumlah peserta KB MOP = 1 Orang
·
Jumlah peserta KB MOW = 17
Orang
·
Jumlah peserta KB
IMPLANT = 14
Orang
·
Jumlah peserta KB
SUNTIK = 189
Orang
·
Jumlah peserta KB PIL = 65
Orang
·
Jumlah KB aktif = 297
Orang
2.2.1.2 DATA PHBS
BERDASARKAN PENGKAJIAN 569 KK
1. ASI
Eksklusif
a.
Ya = 32 bayi
b.
Tidak = 2 bayi
c.
Sasaran =
34 bayi
2. Menimbang
balita
a.
Ya = 125 balita
b.
Tidak = 0 balita
c.
Sasaran =
125 balita
3. Penggunan
air bersih
a.
Sumur = 65 KK
b.
Telaga = 341 KK
c.
Jublang = 163 KK
d.
Sasaran =
569 KK
4. WC
a.
WC Permanen =
426 KK
b.
Jamban = 106 KK
c.
BAB Sembarangan = 37 KK
d.
Sasaran = 569 KK
5.
Merokok dalam
Rumah
a. Ya = 401 KK
b. Tidak = 168 KK
c. Sasaran = 569 KK
6.
Ventilasi
a.
< 10% =
319 KK
b.
>10% =
250 KK
c.
Sasaran = 569 KK
7. Kebesihan rumah
a.
Baik =
344 KK
b.
Kurang =
225 KK
c.
Sasaran = 569 KK
8. Kandang
a.
Ada =
97 KK
b.
Tidak =
472 KK
c.
Sasaran = 569 KK
9. Pembuangan limbah
a.
Selokan =
310 KK
b.
Lainnya (tanah) =
259 KK
c.
Sasaran = 569 KK
10. Tempat pembuangan
sampah
a.
Ada, memenuhi syarat =
135 KK
b.
Ada, tidak memenuhi
syarat = 431 KK
c.
Tidak ada = 3 KK
d. Sasaran =
569 KK
2.2.2
DATA SEKUNDER
2.2.2.1 Data PWS KIA
Berdasarkan data
KIA dusun Jogodalu yang di peroleh dari
bidan desa Jogodalu sebagai
berikut :
1.
Ibu Hamil
Jumlah ibu hamil
= 57
orang
2.
Pertolongan
persalinan
a. Oleh
tenaga kesehatan = 37
Orang
b. Oleh
dukun = 0 Orang
c. Jumlah
ibu bersalin =
37 orang
4. Neonatus
Jumlah
neonatus =
3 orang
5.
Bayi
(0-12 bulan)
Jumlah =
37 Bayi
6.
Nifas
Jumlah ibu nifas =
37 Orang
7.
Balita
v Cakupan pelayanan
balita = 130 balita
v Gizi
-Jumlah bayi dengan
BGM =
0 Balita
8.
Status imunisasi saat ini
·
HB uniject =
2 bayi
·
BCG + Polio I = 4
bayi
·
DPT 1 + Polio II = 1
bayi
·
DPT
II + Polio III = 6 bayi
·
DPT
III + Polio IV = 17 bayi
·
Campak = 5
bayi
9.
KB
·
Jumlah WUS = 573
Orang
·
Jumlah PUS = 476 Orang
·
Jumlah Lansia = 273
Orang
·
Jumlah peserta KB IUD = 15
Orang
·
Jumlah peserta KB MOP = 1 Orang
·
Jumlah peserta KB MOW = 24
Orang
·
Jumlah peserta KB
IMPLANT = 17
Orang
·
Jumlah peserta KB
SUNTIK = 211
Orang
·
Jumlah peserta KB PIL = 64
Orang
·
Jumlah KB aktif = 332 Orang
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 ANALISIS HASIL KEGIATAN
3.1.1 GRAFIK
GAMBARAN UMUM
3.1.1.1 Grafik Komposisi
penduduk berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2014 di Dsn.
Jogodalu Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik.
Analisa :
Jumlah penduduk di wilayah Dsn.
Jogodalu 1764
jiwa, laki-laki berjumlah 888 (50.34%) jiwa dan berjenis kelamin perempuan 876
(49.65%) jiwa.
3.1.2
Tabel
Program PWS KIA
1.
Jumlah Ibu Hamil
No
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
ANC Nakes
|
56
|
Ibu sudah mengerti pentingnya ANC di nakes
|
2.
|
ANC Non
Nakes
|
1
|
Ibu masih
percaya dengan dukun
|
Total
|
57
|
2. Jumlah Ibu Bersalin
No
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
INC Nakes
|
37
|
Ibu sudah mengerti
pentingnya INC di nakes
|
2.
|
INC Non
Nakes
|
0
|
-
|
Total
|
37
|
3.
Jumlah Ibu Nifas
No
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
PNC Nakes
|
3
|
Ibu sudah
mengerti pentingnya PNC di nakes
|
2.
|
PNC Non
Nakes
|
0
|
-
|
Total
|
3
|
4.
Jumlah neonatus
No
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
Neonatus
periksa di nakes
|
3
|
Ibu sudah mengerti
pentingnya pemeriksaan neonatus di
nakes
|
2.
|
Neonatus
periksa di non nakes
|
0
|
-
|
Total
|
3
|
5.
Jumlah Balita
No
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
Ikut
posyandu
|
125
|
Ibu sudah
mengerti pentingnya mengikuti posyandu
|
2.
|
Tidak ikut
posyandu
|
0
|
-
|
Total
|
125
|
6.
Jumlah
KB Aktif
No
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
KB aktif
|
332
|
Ibu sudah
sadar akan pentingnya ber-KB
|
2.
|
KB tidak
aktif
|
144
|
-
|
Total
|
476
|
7. Jumlah Riwayat Persalinan
No
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
Nakes
|
476
|
Ibu sudah
mengerti pentingnya bersalin di nakes
|
2.
|
Non nakes
|
61
|
Ibu masih
percaya dengan kemampuan dukun
|
Total
|
569
|
8. Jumlah ASI Eksklusif
No
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
ASI
eksklusif
|
35
|
Ibu sudah
mengerti pentingnya memberikan ASI ekslusif pada bayi
|
2.
|
Tidak ASI
eksklusif
|
2
|
Ibu tidak
bisa menolak budaya untuk memberikan nasi pisang dari neneknya untuk bayinya
|
Total
|
37
|
3.1.3
Tabel
Program PHBS
1. Jumlah Sumber Air Bersih
No
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
Sumur
|
65
|
Ada sumber
yang dapat dibuat sumur
|
2.
|
Telaga
|
341
|
Memanfaatkan
telaga untuk PDAD yang di salurkan ke rumah warga dan biayanya lebih murah
|
3.
|
Jublang
|
163
|
Masyarakat
lebih senang mandi di jublang karena sudah turun temurun
|
Total
|
569
|
|
2. Jumlah WC
No
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
WC
Permanen
|
426
|
Masyarakat
sudah sadar akan pentingnya mempunyai WC permanen
|
2.
|
Jamban
|
106
|
Masyarakat
lebih senang BAB di jamban karena
sudah turun temurun
|
3.
|
BAB
Sembarangan
|
73
|
Masyarakat
lebih senang BAB sembarangan karena
sudah turun temurun
|
Total
|
569
|
|
3. Jumlah Merokok
No.
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
Ya
|
401
|
Masyarakat
sudah terbiasa dan tergantung pada rokok
|
2.
|
Tidak
|
168
|
Mayarakat
mengerti akan bahaya merokok
|
Total
|
569
|
|
4. Jumlah Ventilasi
No.
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
<10% dari luas
lantai
|
319
|
Masyarakat
belum mengerti akan pentinganya ventilasi
|
2.
|
>10% dari luas
lantai
|
250
|
Masyarakat
sudah mengerti akan pentinganya ventilasi
|
Total
|
569
|
|
5. Jumlah Kebersihan Rumah
No.
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
Baik
|
344
|
Masyarakat belum mengerti akan pentinganya kebersihan
|
2.
|
Kurang
|
225
|
Masyarakat
sudah mengerti akan pentinganya kebersihan
|
Total
|
569
|
|
6. Jumlah pembuangan
Limbah
No.
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
Selokan
|
310
|
Masyarakat
menganggap selokan itu mengalir sehingga limbah dapat langsung hanyut
|
2.
|
Lainnya
(tanah)
|
259
|
Masyarakat
menggap limbah dapat dibuang dimana saja termasuk di tanah langsung
|
Total
|
569
|
|
7. Jumlah Tempat Sampah
No
|
Indikator
|
Jumlah
|
Alasan
|
1.
|
Ada,
memenuhi syarat
|
135
|
Masyarakat
sudah sadar akan pentingnya tempat sampah
|
2.
|
Ada, tidak
memenuhi syarat
|
431
|
Masyarakat
lebih senang membuang sampah di pinggir waduk
|
3.
|
Tidak ada
|
3
|
Masyarakat
membuang sampah di selokan
|
Total
|
569
|
|
3.2
PERMASALAHAN
1. KIA
Di
lihat dari hasil pendataan 569 KK di dapatkan bahwa tidak ada permasalahan pada
KIA.
2. PHBS
Di
lihat dari hasil pendataan 569 KK di dapatkan bahwa masalah PHBS yang tertinggi di dusun Jogodalu adalah :
1) Tempat
pembuangan sampah
Dari hasil
pendataan, di dapatkan bahwa masyarakat di Dusun Jogodalu kebanyakan masih
membuang sampah tidak pada tempatnya.
Hal tersebut bisa dikarenakan :
·
Pengetahuan masyarakat
yang kurang akan keuntungan serta kerugian membuang sampah tidak pada
tempatnya.
·
Belum tersedianya
fasilitas tempat pembuangan sampah.
2) Merokok
Dari hasil
pendataan, di dapatkan bahwa masyarakat laki-laki di Dusun Jogodalu sebagian
besar mengkonsumsi rokok setiap harinya. Kebiasaan tersebut terjadi karena
berbagai alasan, antara lain :
·
Faktor kebiasaan
masyarakat yang sudah mebudidaya antar laki-laki dalam kegiatan merokok
·
Gaya hidup yang
diterapkan oleh masyrakat terutama pada kalangan laki-laki muda agar di anggap
sebagai laki-laki gentle atau keren
·
Faktor ketergantungan,
baik dari kandungan rokok sendiri yang mengandung zat aditif atau dari sesorang tersebut yang tidak bisa lepas
dari kegiatan merokok.
3) Ventilasi
Dari hasil
pendataan, di dapatkan bahwa ventilasi
rumah di Dusun Jogodalu yang kurang dari <10% luas lantai menempati
prioritas masalah ketiga. Hal tersebut bisa dikarenakan :
·
Pengetahuan masyarakat
yang kurang akan pentingnya fungsi dari ventilasi terutama dalam hal kesehatan
pernafasan.
·
Penggunaan jendela
rumah yang belum digunakan secara efektif sehingga sirkulasi udara belum
leluasa dapat bergerak.
·
Kondisi rumah yang tidak
memungkinkan untuk digunakan ventilasinya.
3.3
ALTERNATIF PEMECAHAN
MASALAH
1. KIA
Karena
dalam KIA tidak terdapat masalah, maka tidak perlu ada alternative pemecahan
masalah
2. PHBS
a. Tempat
pembuangan sampah
·
Merubah pola pikir
masyarakat tentang pentingnya membuang sampah pada tempat yang layak serta cara
mengolahnya
·
Disediakannya fasilitas
pembuangan sampah yang layak di setiap rumah, baik tempat sampah dengan daur
ulang dari bahan bekas pakai, atau tempat sampah dari uang desa yang
dianggarkan untuk membeli tempat sampah yang layak
·
Adanya Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) yang disediakan khusus oleh desa.
·
Adanya komitmen yang
telah disepakati bersama antar masyarakat
dalam hal membuang sampah pada tempatnya yang layak.
b. Merokok
·
Merubah pola pikir
masyarakat akan kerugian dan dampak buruk yang akan dirasakan dari rokok.
·
Menjelaskan pada masyarakat tentang
keuntungan sesorang yang terhindar dari rokok
·
Mengalihkan kegiatan
merokok dengan menyibukkan diri agar terhindar dari kegiatan merokok
·
Mengganti rokok dengan
mengkonsumsi permen
·
Komitmen dan penerapan
prinsip tegas terhadap diri sendiri untuk menghindari rokok
c. Ventilasi
·
Merubah pola pikir
masyarakat tentang pentingnya kegunaan dari adanya ventilasi rumah
·
Mengajak masyarakat
untuk lebih lama membuka jendela atau pintu rumah yang sudah ada
·
Menganjurkan pada warga untuk menggunakan
jendela yang dapat
di buka dan ditutup dengan mudah sehingga
sirkulasi udara dapat bertukar dengan lancar.
3.4
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH
Dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) telah
disepakati bahwa yang menjadi prioritas masalah adalah pembuangan sampah. Dari
prioritas masalah tersebut telah disepakati pula pemecahan masalahnya sebagai
berikut :
1. Pembuatan tempat sampah yang layak (bong) untuk tempat
penampungan sampah sementara di masing-masing rumah warga
2. Penyediaan tanah kosong desa untuk di buat TPA
3. Pemilahan antara sampah organik dan anorganik
4. Iuran Rp. 5000/bulan masing-masing KK untuk biaya
pengangkutan sampah
3.5
PELAKSANAAN DAN EVALUASI
Berdasarkan pemecahan masalah yang di sepakati pada
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD), telah di laksanakan penyuluhan tentang sampah
dan pengolahannya serta memberikan
contoh tempat sampah yang layak pada masyarakat pada tanggal 26 Januari 2014
dan tanggal 28 Januari 2014. Untuk saat ini pelaksanaan yang dapat kami lakukan
untuk jangka pendek hanya penyuluhan tersebut untuk merubah perilaku masyarakat
di dusun Jogodalu agar mau membuang sampah pada tempat yang layak.
Setelah
penyuluhan tersebut, evaluasi yang kami lakukan adalah dengan melakukan dua
kunjungan rumah yang sudah mempunyai tempat sampah yang layak tanggal 29
Januari 2014.
3.6
REKOMENDASI
Dari
pemecahan masalah yang telah disepakati di MMD untuk pelaksanaan jangka panjang
baru dapat direalisasikan 3 bulan kemudian yaitu :
1. Pembuatan tempat sampah yang layak (bong) untuk tempat
penampungan sampah sementara di masing-masing rumah warga
2. Penyediaan tanah kosong desa untuk di buat TPA
3. Pemilahan antara sampah organik dan anorganik
4. Iuran Rp. 5000/bulan masing-masing KK untuk biaya
pengangkutan sampah
BAB IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan
metode proses pembelajaran yang dilakukan dengan menerapkan semua ilmu yang
telah diperoleh di kelas (studi komprehensif) ke dalam suatu tatanan nyata di
masyarakat, dimana masalah kesehatan yang akan dipenuhi lebih kompleks untuk
dilakukan pemecahan masalah. Secara garis besar kegiatan PKL yang sudah
dilakukan diantaranya pada minggu pertama adalah pendataan atau door to door,
pada minggu kedua adalah penentuan masalah serta MMD dan minggu ketiga adalah
pelaksanaan dan evaluasi. Selain kegiatan-kegiatan tersebut, mahasiswa PKL juga
mengikuti kegiatan puskesmas seperti senam bersama, dinas di puskesmas, pustu dan
polindes. Mahasiswa juga mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di masyarakat
seperti yasinan, senam bersama dan juga penyuluhan-penyuluhan di masyarakat.
Melalui PKL ini mahasiswa dilatih untuk terjun langsung dalam kehidupan
bermasyarakat.
4.2
Saran
4.2.1 Bagi Institusi
Pendidikan
Hendaknya lebih mempersiapkan mahasiswanya sebelum di
terjunkan PKL, baik keterampilannya maupun tentang cara pembuatan laporannya.
Hendaknya
administrasi di kelurahannya dapat di lengkapi dan di update.
0 komentar:
Posting Komentar